Melatih anak mencintai lingkungan


Melatih anak mencintai lingkungan

Akhir-akhir ini kita sering melihat berita bencana alam yang terjadi di berbagai Negara. Bahkan di dalam negeri sendiri kita sudah sering menyaksikan sendiri. Gempa bumi, longsor, banjir dan berbagai jenis bencana alam lainnya. Banyak sekali korbannya. Jika kita ingat bahwa Indonesia adalah Negara yang memang rawan bencana maka seharusnya kita sadar bahwa bencana alam begitu sering terjadi. Lalu apa yang harus kita lalukan?
Salah satu keindahan alam ketika menjelajah rinjani lewat desa Torean Lombok Utara

Saya selalu beranggapan bahwa mengajari anak-anak untuk sadar lingkungan adalah aset besar yang harus terus menerus kita tanam. Anda mungkin akan bertanya lho kok bisa? Anak-anak memangnya bisa apa? Bukankah yang paling penting adalah menyiapkan teknis penyelamatan korban saat bencana terjadi? Dan seterusnya. Dan seterusnya.

Teknis memang penting. Korban bencana harus diselamatkan. Tapi anak-anak adalah aset masa depan yang akan mengisi kedudukan penting di kemudian hari. Mereka akan menjabat di posisi penanggulangan bencana baik di tingkat daerah, atau pusat. Atau sekalipun mereka hanya sebagai petani nantinya mereka adalah aktor penting yang akan berhadapan langsung dengan bencana.

Secara lebih jauh saya ingin menjelaskan bahwa anak-anak harus disadarkan tentang kondisi alam, kondisi lingkungan, dampak yang akan terjadi ketika mereka memperlakukan alam dan lingkungan itu secara serampangan. Mereka harus didik untuk tidak merusak lingkungan. Walau bagaimanapun juga sikap merusak lingkungan itu adalah penyebab besar dari bencana. Misalnya saja jika kita lihat kondisi Jakarta hari ini di mana gedung-gedung pencakar langit dibangun, sampah dibuang sembarangan, polusi kendaraan tak terkendali.  Apa yang terjadi setelahnya? Banjir tak pernah bisa diatasi, kualitas hidup tidak baik.

Melatih anak-anak mencintai lingkungan bisa dibilang sulit tapi juga bisa dibilang mudah. Mengapa? Mudah karena sebenarnya kita bisa melakukan sehari-hari seperti menaruh sampah ke tong sampah, menyiram tanaman bunga di halaman, atau tidak memaku pohon dengan paku atau sejenisnya. Itu semua bisa kita ajarkan kepada anak-anak kita. Tapi sekaligus merupakan kesulitan karena kebiasaan itu sering kali kita abaikan. Kita sering kali menganggap hal kecil sebagai hal yang remeh. Tanpa kita sadari bahwa hal kecil itu adalah penting dan mampu mengubah keadaan yang saat ini kita hadapi.

Nah mungkin beberapa hal di bawah ini bisa kita lakukan untuk menumbuhkan kesadaran anak-anak akan lingkungan sekaligus membantu mereka memperbaiki lingkungan alamnya.

1. Kenalkan lingkungan. 

Misalkan anda hidup di daerah gunung anda bisa kenalkan kontur tanah, atau jenis-jenis tumbuhan yang hidup di sana, apa saja yang harus dilakukan ketika musim hujan tiba, apa yang harus dihindari. Sampai pada tahap bagaimana kita mencegah longsor? Bagaimana merawat tradisi yang ada di masyarakat yang ada kaitanya dengan merawat lingkungan?


2.       Gunakan Produk Ramah Lingkungan. 


Ketika anda hidup di pesisir atau di manapun biasakan memakai produk ramah lingkungan. Saat ini bahkan laut sudah tercemari oleh limbah plastik yang dikonsumsi orang-orang. Akibatnya ikan dan lingkungan tercemari.


3.       Tanamkan Sikap Toleransi

Ini juga penting. Sikap toleransi menjadi dasar penting bagi anak-anak untuk sadar bahwa lingkungan alam adalah hal pertama yang harus mereka jaga. Ketika alam mulai tidak harmonis maka itu tandanya akan terjadi bahaya. Penebangankayu secara illegal yang akibatnya adalah banjir tentu adalah cermin bahwa kita kurang sikap toleran terhadap alam. Kita lebih egois dan mementingkan kebutuhan kita saja.


Komentar